Senin, 08 Juni 2020

LANGKAH-LANGKAH MENULIS KARANGAN/TEKS

Hari ini saya akan membagikan langkah-langkah menulis sebuah karangan/teks, mulai dari pemilihan topik, perumusan judul, menyusun kerangka karangan/teks, hingga membuat karangan/teks berdasarkan kerangka yang telah dibuat sebelumnya. Di sini saya memilih topik gempa bumi karena informasi yang berkaitan dengan gempa bumi sangat mudah didapatkan.

Topik: Gempa Bumi

Setelah topik dipilih, kita akan diminta untuk merumuskan judul karangan/teks. Merumuskan judul karangan/teks nonfiksi dapat dilakukan sebelum teks dibuat karena sifatnya yang pasti, seperti karangan/teks yang berisi ciri-ciri kucing persia, maka judulnya tidak akan jauh dari Ciri-Ciri Kucing Persia. Namun beda halnya dengan karangan/teks yang bersifat fiksi, judul karangan/teks biasanya akan dirumuskan setelah karangan/teks tersebut selesai dibuat. Karena topiknya gempa bumi saya akan memberi judul karangan/teks saya Gempa Bumi dan Cara Menghadapinya.

Judul: Gempa Bumi dan Cara Menghadapinya

Selanjutnya, saya akan mulai menulis kerangkakarangan/teks yang akan saya buat. Karena judulnya gempa bumi dan cara menghadapinya, tentu saya perlu menjelaskan dulu apa itu gempa bumi, penyebab terjadinya gempa bumi, akibat terjadinya gempa bumi. Setelah mengetahui tentang gempa bumi saya mulai memberikan solusi bagaimana cara menghadapi gempa bumi agar kita selamat dan meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Berikut bentuk kerangka karangan/teksnya.

Kerangka Karangan/Teks:

1. Pengertian Gempa Bumi

a. Menurut BMKG

b. Menurut Wikipedia.org

2. Penyebab Gempa Bumi

3. Akibat Gempa Bumi

4. Cara Menghadapi Gempa Bumi

a. Di dalam ruangan

b. Di luar ruangan

Menyusun kerangka sudah selesai, sekarang saatnya untuk mengembangkan kerangka yang telah disusun. Untuk mengembangkan kerangka menjadi sebuah karangan/teks kita perlu mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan gempa bumi dengan berpatokan kepada kerangka karangan/teks. Kita dapat memperoleh informasi dengan membaca dan mencari di berbagai sumber. Berikut ini adalah salah satu contoh hasil pengembangan kerangka menjadi sebuah teks yang utuh.

Karangan/Teks:

GEMPA BUMI DAN CARA MENGHADAPINYA

Menurut BMKG (Badan Meteorology, Klimatologi dan Geofisika), gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Wikipedia.org mendefinisikan bahwa gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.

Kebanyakan gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi terjadi. Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi.

Beberapa gempa bumi dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi, seperti pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi karena peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

Banyak sekali kerugian yang dialami setelah gempa bumi. Akibat gempa bumi yang pertama adalah likuifaksi (liquifaction). Likuifaksi (liquifaction) adalah suatu perilaku tanah yang mengalami perubahan tiba-tiba dari kondisi padat ke kondisi mencair, atau memiliki sifat seperti air berat. Selain likuifaksi, gempa bumi juga dapat mengakibatkan tanah longsor. Apabila gempa bumi memiliki kekuatan di atas 6,5 SR, maka akan dapat menyebabkan tsunami. Tidak hanya itu, gempa juga dapat mengakibatkan bahaya sekunder (arus pendek, gas bocor yang menyebabkan kebakaran, jalanan retak, rumah roboh, dan lain-lain) yang tentunya akan menimbulkan korban jiwa.

            Agar tidak banyak menimbulkan korban jiwa dalam gempa bumi. Ada beberapa cara agar kita bisa menghadapi gempa bumi. Jika berada di dalam ruangan, jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur. Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya. Jauhi rak buku, lemari, dan kaca jendela. Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.

Jika berada di luar ruangan, jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik, tiang listrik, pohon yang tinggi, dan sebagainya. Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka seperti lapangan. Bila berada di dekat pantai, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi. Jika berada di atas gunung hindari daerah yang berkemungkinan akan lonsor. Menjauhlah langsung ke tempat aman.

Bencana alam adalah bencana yang terjadi secara alamiah. Ada beberapa bencana alam yang terjadi tanpa mengenal musim dan ada pula yang terjadi saat musim-musim tertentu. Gempa bumi adalah bencana yang dapat terjadi kapan saja. Mengetahui dengan baik cara menghadapi gempa bumi adalah salah satu langkah untuk meminimalisir angka korban jiwa. Selain itu dengan mengetahui sedikit hal tentang bencana alam ini, setidaknya kepanikan yang ditimbulkan juga dapat di minimalisir.

 

Nb: Langkah-langkah di atas tidak mutlak dilakukan dalam menulis sebuah karangan/teks. Sebagian orang bahkan bisa langsung menulis karangan/teks tanpa membuat kerangka terlebih dahulu. Jadi jangan merasa terhukum karena langkah-langkah di atas. :)

Cari Blog Ini