Sabtu, 09 Januari 2021

Laporan Bacaan Buku: Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif Karya Prof. Dr. Emzir, M.Pd.

 


A. PENDAHULUAN

Judul Buku : Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif

Pengarang : Prof. Dr. Emzir, M.Pd.

Penerbit : Rajawali Pers, Jakarta

Tahun Terbit : 2008

Cetakan : ke-6, Januari 2012

Tebal buku : xvi + 320 halaman

Buku Emzir yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif & Kualitatif ini terdiri atas 8 bab yang dibagi kedalam 3 bagian. Berikut adalah garis besar isi buku yang ditulis Emzir tersebut.

Bagian pertama buku ini berjudul “Pendahuluan”. Bagian ini terdiri atas bab 1  yang memaparkan tentang penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif dan peneli-tian gabungan secara umum. Bagian kedua ini berjudul “Penelitian Kuantitatif”. Bagian kedua terdiri atas bab 2, bab 3 dan bab 4. Pada bab 2 Emzir menjelaskan tentang penelitian korelasional: survei; pada bab 3, Emzir menjelaskan dan menguraikan tentang penelitian eksperimental dan pada Bab 4 Emzir mejelaskan tentang penelitian komparatif (ex post fact). Selanjutnya, bagian ketiga berjudul “Penelitian Kualitatif” dan terdiri atas bab 5, bab 6, bab 7 dan bab 8. Pada Bab 5 Emzir menjelaskan mengenai penelitian etnografi; pada Bab 6 Emzir menguraikan dan menjelaskan tentang penelitian grounded theory “teori dasar”; pada Bab 7 Emzir menjelaskan tentang penelitian tindakan dan pada Bab 8 penulis buku menjelaskan mengenai penelitian dan pengembangan. Setelah Bab 8, penulis menampilkan beberapa buah lampiran.

B. LAPORAN BAGIAN BUKU

Pada kesempatan ini, penulis melaporkan semua isi buku Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kuantitaif  karangan Prof. Dr. Emzir, M.Pd yang terdiri atas tiga bagian yaitu bagian pertama pendahuluan, bagian kedua tentang penelitian kuantitatif, dan bagian ketiga tentang penelitian kualitatif.

Bagian I: Pendahuluan

Bab I Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Metode Gabungan

1. Hakikat Penelitian

a. Penelitian Sebagai Aplikasi Metode Ilmiah

Pembahasan materi mengenai penelitian sebagai aplikasi metode ilmiah terdapat pada halaman 3 sampai halaman 5. Pada tahap awal, penulis buku menjelaskan dasar penelitian yang dilanjutkan dengan pembahasan mengenai tujuan dari semua usaha ilmiah. Pada bagian ini, penulis buku menguraikan masalah yang diasosiasikan dengan pengalaman dan otoritas sebagai sumber pengetahuan. Selanjutnya, penulis buku menjelaskan mengenai penalaran induktif dan penalaran deduktif dan memaparkan contoh dari masing-masing penalaran. Sebelum mengakhiri bagian ini, penulis buku menjelaskan tentang metode ilmiah dan langkah-langkahnya.

b. Proses Sitematik Penelitian

Pembahasan materi mengenai proses sistematik penelitian terdapat pada halaman 5 sampai halaman 7. Pada tahap awal, penulis buku memaparkan beberapa definisi penelitian menurut para ahli yaitu McMillan dan Schumacher dan Kerlinger. Selanjutnya, penulis buku menjelaskan lima langkah-langkah penelitian yaitu, identifikasi masalah, review informasi, pengumpulan data, analisis data dan penarikan kesimpulan.

c. Aktivitas dalam Proses Penelitian

Pembahasan materi mengenai aktivitas dalam proses penelitian terdapat pada halaman 7 sampai halaman 9. Pada tahap awal, penulis buku menguraikan aktivitas umum secara singkat dalam proses penelitian. Penulis buku selanjutnya menjelaskan mengenai pola urutan kegiatan dalam pelaksanaan suatu studi penelitian dan hubungan setiap aktifitas dengan keberadaan ilmu pengetahuan menurut Wiersma dengan sebuah bagan.

2. Elemen Penelitian

Penjelasan mengenai materi ini terdapat pada halaman 9 sampai halaman 27. Pada materi ini, penulis buku menguraikan tiga poin yang merupakan tiga elemen kerangka kerja menurut Creswell yaitu asumsi-asumsi filosifis tentang apa yang membentuk tuntunan pengetahuan, prosedur umum penelitian dan prosedur detail pengumpulan data, analisis dan penelitian yang disebut metode.

Pada poin pertama, tentang tuntutan pengetahuan alternatif (Alternative Knownledge Claims) penulis buku menjelaskan empat aliran pemikiran tentang pengetahuan, yaitu pospositivisme, kontruktivisme, advokasi/partisipatori, dan pragmatisme. Pada bagian pospositivisme, penulis buku menguraikan postpositivist mencerminkan suatu filosofi deterministik dalam hal sebab-sebab yang mungkin menentukan efek atau hasil dan pada bagian akhir juga menguraikan asumsi-asumsi kunci dari pospotivisme menurut Philips dan Burbules. Pada bagian kontruktivisme sosial, penulis buku menjelaskan mengenai konsep dari kontruktivisme dan contoh Crotty mengidentifikasi beberapa asumsi. Pada bagian advokasi/pastisipatori menguraikan lima pandangan teoritis dan ciri-ciri kunci penelitian advokasi atau partisipatori yang dibuat oleh Kemmis dan Wilkinson. Selanjutnya, bagian pragmatisme penulis buku menguraikan dasar tuntutan pengetahuan menurut Cherryholmes, Murphy dan Creswell.

Pada poin kedua tentang strategi penelitian, penulis buku menguraikan tiga strategi utama yaitu strategi yang berasosiasi dengan pendekatan kuantitatif, strategi yang berasosiasi dengan pendekatan kualitatif dan strategi yang diasosiasikan dengan pendekatan metode gabungan.

Pada poin ketiga tentang metode penelitian, penulis buku menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian dan menguraikan bagan tentang prosedur kuantitatif, kualitatif dan metode gabungan.

3. Tiga Pendekatan Penelitian

Penjelasan materi ini terdapat pada halaman 27 sampai halaman 29. Pada bagian ini, penulis buku menjelaskan dan menguraikan definisi tentang pendekatan kuantitatif, pendekatan kualitatif dan pendekatan mixed methods. Selanjutnya, penulis buku memaparkan tabel tentang pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan metode gabungan.

4. Kriteria Pemilihan Suatu Pendekatan

Penjelasan materi terdapat pada halaman 30 sampai halaman 33. Setelah menjelaskan tiga pendekatan, penulis buku menjelaskan tiga faktor yang menentukan dalam pemilihan pendekatan yang akan digunakan dalam suatu penelitian yaitu kesesuaian antara masalah dan pendekatan, pengalaman personal dan audiens. Bagian terakhir penulis buku memberikan sebuah tabel tentang empat kombinasi alternatif tuntutan pengetahuan, strategi dan metode penelitian.

Bagian II: Kuantitatif

Bab 2 Penelitian Korelasional: Survei

1. Pengertian

Materi ini terdapat pada halaman 63 sampai halaman 65. Pada bagian awal, penulis buku menguraikan definisi dari penelitian korelasional, tujuan penelitian korelasional secara umum. Selain itu, penulis buku juga menjelaskan pengertian penelitian korelasional menurut Gay. Penulis buku menguraiakan tiga metode survei umum, yaitu survei pos, wawancara personal, dan wawancara telepon.  menjelaskan tujuan masing-masing dari tiga metode tersebut. Selain itu, penulis buku menguraikan adanya tiga rancangan penelitian survei yaitu, rancangan lintas-seksional (the cross-sectional), rancangan sampel bebas suksesif (the seccessive independent samples design) dan rancangan longitudinal (the longitudinal design).

2. Proses Dasar Penelitian Korelasional

Materi ini terdapat pada halaman 40 sampai 44. Pada materi ini, penulis buku menjelaskan empat prosedur penelitian korelasional yaitu pemilihan masalah, sampel dan pemilihan instrumen, desan dan prosedur, dan analisis data dan interpretasi.

Pada poin pemilihan masalah, penulis buku menjelaskan bahwa studi korelasional dapat dirancang untuk menentukkan variabel mana dari suatu daftar yang mungkin berhubungan maupun untuk menguji hipotesis mengenai hubungan yang diharapkan. Pada poin sampel dan pemilihan instrumen penulis buku menjelaskan sampel untuk studi korelasional dipilih menggunakan metode sampling dan 30 subjek dipandang sebagai ukuran sampel minmal. Pada poin desain dan prosedur penulis buku menjelaskan bagaimana koofisien korelasi yang dihasilkan. Pada poin terakhir yaitu analisis data dan interpretasi penulis buku menjelaskan bagaimana menganalisis data dan koofisien dari suatu variabel yang dihasilkan.

3. Macam Studi Korelasional

Materi ini terdapat pada halaman 44 sampai halaman 47. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan empat poin yaitu studi hubungan, studi prediksi, korelasi dan kausalitas, dan manfaat penggunaan metode korelasional.

Pada poin studi hubungan, penulis buku menjelaskan mengenai apa itu studi hubungan, apa manfaat dan tujuan menggunakan studi hubungan dan tujuan utama dalam studi hubugan yaitu identifikasi variabel. Pada poin studi prediksi, penulis buku menjelaskan hubungan dua variabel yang signifikan dan tujuan dilakukannya studi prediksi yaitu untuk memudahkan pengambilan kesimpulan mengenai individu atau membantu pemilihan individu. Selanjutnya, pada poin korelasi dan kausalitas penulis buku menjelaskan tujuan dari penelitian penelitian korelasional yang mengacu pada studi yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antarvariabel melalui penggunaan statistik korelasional. Pada poin terakhir, penulis buku menjelaskan manfaat dari penggunaan metode korelasional dalam penelitian kuantitatif.

4. Rancangan Penelitian Korelasional

Materi rancangan penelitian korelasional terdapat pada halaman 48 sampai halaman 51. Pada materi ini, penulis buku menjelaskan dan menguraikan enam rancangan penelitian korelasional, yaitu (1) korelasi bivariat, (2) regresi dan prediksi, (3) regresi jamak, (4) analisis faktor, (5) rancangan korelasi yang digunakan untuk membuatu kesimpulan kausal, (6) analisis sistem.

5. Kesalahan dalam Penelitian Korelasional

Materi ini terdapat pada halaman 51 sampai halaman 52. Pada materi ini, penulis buku menguraikan beberapa kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam penelitian korelasional. Ada delapan kesalahan yang diuraikan oleh penulis buku.

6. Contoh Penelitian Korelasional

Materi ini terdapat pada halaman 52 sampai halaman 56. Pada materi ini penulis buku memaparkan sebuah contoh mengenai penelitian korelasional dengan judul penelitian “ Kualitas Pelayanan Karyawan Adminitrasi Akademik, Survei, di Politeknik Kesehatan Jakarta”. Penulis menguraikan beberapa bagian sesuai dengan judul penelitian yaitu masalah penelitian, kajian teoritis secara umum, hipotesis penelitian dan hasil penleitian.

7. Contoh Analisis Jalur (Path Analysis)

Materi ini terdapat pada halaman 56 sampai halaman 61. Pada materi ini, penulis buku menguraikan secara singkat contoh penelitian analisis jalur, sebuah disertasi yang dilakukan oleh Tjut Afrida dengan judul penelitian “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kemampuan Manajerial, dan Kepemimpinan terhadap Efektivitas Kerja Kepala Sekolah SMA Negeri se-Provinsi Banten”. Penulis buku menguraikan beberapa bagian yang berkaitan dengan penelitian tersebut yaitu rumusan masalah, kajian teoritis, pengajuan hipotesis penelitian, metodologi penelitian dan hasil penelitian.

Bab 3 Penelitian Eksperimental

1. Pengertian

Materi ini terdapat pada halaman 63 sampai halaman 65. Pada materi ini, penulis buku menjelaskan beberapa pengertian mengenai penelitian ekseprimental menurut para ahli yaitu Wiersma (1991), Davis (2004), dan Gay (1981) kemudian penulis buku menyimpulkan pengertian penelitian eksperimental. Selanjutnya, penulis buku menjelaskan alasan kenapa penelitian eksperimental banyak dipilih dan digunakan dalam penelitian kuantitatif dan bagaimana hasil dari penelitian eksperimental.

2. Karakteristik Penelitian Eksperimental

Materi ini terdapat pada halaman 65 sampai halaman 69. Pada subbab karakteristik penelitian eksperimental, penulis buku menuraikan dan mejelaskan tiga hal yang menjadi karekteristik penelitian eksperimental yaitu manipulasi, pengendalian, dan pengamatan. Pada poin pertama, penulis buku menjelaskan tentang manipulasi langsung terhadap sekurangnya satu variabel bebas yang merupakan karakteristik yang membedakan semua penelitian eksperimental dari metode penelitian lain. Selanjutnya, pada poin pengendaliann, penulis buku menguraikan dan menjelaskan dua asumsi yang menjadi dasar penelitian eksperimental. Pada poin pengamatan, penulis buku menjelaskan bahwa ada pengaruh manipulasi variabel bebas terhadap variabel terikat dalam suatu penelitian eksperimental mental sangat membutuhkan pengamatan yang merupakan karakteristik dari penelitian ekperimental.

3. Prosedur Penelitian Eksperimental

Materi ini terdapat pada halaman 69 sampai halaman 70. Pada materi ini, penulis buku menjelaskan prosedur pelaksanaan penelitian eksperimental. Penulis buku menguraikan dan menjelaskan ada enam langkah penelitian eksperimental yaitu (1) memilih dan merumuskan masalah; (2) memilih subjek dan instrumen pengukuran; (3) memilih desain penelitian; (4) melaksanakan prosedur; (5) menganalisis data; dan (6) merumuskan kesimpulan.

4. Validitas Eksperimental

Materi ini terdapat pada halaman 71 sampai halaman 85. Ada dua subbab yang diuraikan penulis buku pada materi ini yaitu validitas internal dan validitas eksternal.

a. Validitas Internal

Penjelasan mengenai validitas internal terdapat pada halaman 71 sampah halaman 78. Pada materi ini, penulis buku menjelaskan ada delapan ancaman utama terhadap validitas internal atau disebut sumebr-sumber validitas yaitu historis, maturasi, testing, instrumentasi, regresi statistik, seleksi subjek yang berbeda, mortalitas dan interaksi seleksi maturasi. Pada bagian terakhir materi ini, penulis buku menguraikan pengontrolan untuk validitas internal (Heffner) dalam sebuah tabel.

b. Validitas Eksternal

Materi validitas eksternal ini terdapat pada halaman 79 sampai halaman 85. Pada materi ini, penulis buku meguraikan dan menjelaskan beberapa lima ancaman utama terhadap validitas eksternal yang dapat membatasi atau mempertanyakan generalisasi pada populasi noneksperimetal yaitu interaksi prates-perlakuan, interaksi seleksi-perlakuan, spesifitas varibel, pengaturan reaktif, interferensi perlakuan jamak, dan kontaminasi dan bias pelaku eksperimen. Pada akhir pembahasan materi ini, penulis buku menjelaskan pengontrolan untuk validitas eksternal menggunakan sebuah tabel.

5. Desain Penelitian Eksperimental

Materi ini terdapat pada halaman 86 sampai halaman 92. Pada tahap awal materi ini, penulis menjelaskan mengenai validitas eksperimental yang merupakan fungsi langsung dari tingkatan untuk mana variabel ekstraneus dikontrol. Penulis menjelaskan desain penelitian eksperimental yaitu mengonntrol semua variabel luar (exstranous variables), desain yang baik mengontrol banyak sumber ketidakvalidan; desain yang jelek mengontrol sebagian. Penulis buku menguraikan bahwa ada lima poin yang haus diperhatikan dalam desain penelitian eksperimental yaitu pengontrolan variabel luar, pemadanan, perbandingan kelompok atau subkelompok homogen, penggunaan subjek sebagai pengendalian diri mereka sendiri, dan analisis kovarian.

6. Jenis Desain Kelompok

Materi tentan jenis penelitian kelompok terdapat pada halaman 92 sampai halaman 109. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan jenis penelitian kelompok. Selanjutnya, penulis buku menguraikan delapan kriteria desain penelitian eksperimental yang baik menurut Wiersma. Kemudian, penulis buku menjelaskan tiga jenis desain penelitian yaitu desain pra-eksperimental, desain eksperimental sebenarnya, dan desain eksperimental semu.

Pada desain pra-eksperimental, penulis buku menjelaskan tiga desain yang termasuk pra-eksperimental yaitu studi kasus satu tembakan, satu kelompok prates-postes, dan perbandingan kelompok statis. Pada desain eksperimental sebenarnya, penulis buku menjelaskan desain yang termasuk dalam desain eksperimental sebenarnya yaitu desain kelompok kontrol prates-postes, the posttest-only control group design dan desain solomon empat kelompok. Selanjutnya, pada bagian desain eksperimental semu, penulis buku menjelaskan empat desain yang termasuk dalam desain eksperimental semu yaitu The Nonquivalent Control Group Design, desain rangkaian waktu, desain berimbang dan desain faktorial.

7. Contoh Penelitian Eksperimental

Materi ini terdapat pada halaman 110 sampai halaman 117. Pada materi ini, penulis buku mencontohkan penelitian eksperimental secara ringkas yang berjudul “Pengaruh Metode Penyuluhan dan Motivasi Ingin Tahu Terhadap Pengetahuan Tentang Budaya Rumput Laut (Studi Eksperimen pada Petani Rumput Laut di Kabupaten Gorontalo, 2003)”.

Penulis buku menguraikan beberapa hal yang berhubungan dengan penelitian tersebut yaitu masalah penelitian, kajian teoritis dan pengajuan hipotesis, hipotesis penelitian, metodologi penelitian,  instrumen penelitian, teknik analisis data, dan hasil penelitian .

 

Bab 4 Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)

1. Pengertian

Materi ini terdapat pada halaman 110 sampai halaman 120. Pada materi ini, penulis buku mejelaskan beberapa definisi mengenai penelitian kausal kompartif menurut beeberapa para hali diantaranya yaitu Kerlinger (1973)  dan Gay (1981).

2. Perbandingan antara Penelitian Kausal Komparatif, Korelasional, dan Eksperimental

Materi ini terdapat pada halaman 120 sampai halaman 123. Pada bagian awal materi ini, penulis buku menjelaskan perbedaan secara umum antara penelitian kausal komparatif, penelitian korelasional dan penelitian eksperimental. Selanjutnya, penulis buku menjelaskan perbandingan antara penelitian kausal komparatif, penelitian korelasional, dan penelitian eksperimental.

3. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kausal Komparatif

Materi ini terdapat pada halaman 123 sampai halaman 125. Pada subbab ini, penulis buku menguraikan kelebihan dan kekurangan dari penelitian kausal komparaatif. Ada tiga poin kelebihan penelitian kausal komparatif dan delapan poin kekurangan penelitian kausal komparatif yang dijelaskan penulis buku.

4. Prosedur Penelitian Kausal Komparatif

Materi prosedur penelitian komparatif terdapat pada halaman 125 sampai halaman 127. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan lima tahap prosedur penelitian kausal komparatif yaitu penentuan masalah penelitian, penentuan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti, pemilihan kelompok pembanding, pengumpulan data dan analisis data. Pada bagian akhir subbab ini, penulis buku mengemukakan empat alasan penelitian kausal komperatif sering dilakukan.

5. Desain Penelitian Kausal Komparatif

Materi desain penelitian kausal komparatif terdapat pada halaman 127 sampai halaman 129. Pada awal subbab ini, penulis buku mengemukakan desain dasar penelitian kausal komparatif menurut Gay (1981) yang melibatkan dua kelompok yang berbeda pada beberapa variabel terikat, yang dijelaskan menggunakan sebuah tabel.

6. Prosedur Kontrol

Materi prosedur kontrol terdapat pada halaman 129 sampai halaman 133. Pada bagian awal subbab ini, penulis buku mengemukakan pendapat Gay (1981) yaitu kekurangan randomisasi, manipulasi, dan kontrol yang menjadi karakteristik dari studi eksperimental merupakan kelemahan dalam penelitan kausal komparatif. Selanjutnya, penulis buku menjelaskan tiga upaya mengontrol variabel ekstra yaitu pemadanan, perbandingan kelompok homogen  atau subkelompok, dan analisis kovarian.

7. Analisis dan Interpretasi Data

Materi ini terdapat pada halaman 133 sampai halaman 135. Pada bagian awal subbab ini, penulis buku menjelaskan analisis data dalam penelitian kausal komparatif melibatkan suatu variasi statistik deskriptif dan inferensial. Semua statistik yang terdapat dalam penelitian eksperimental dapat digunakan dalam penelitian kausal komparatif.

8. Contoh Penelitian Kausal Komparatif

Materi ini terdapat pada halaman 135 sampai halaman 139. Pada materi ini, penulis buku menguraikan sebuah contoh penelitian jenis kausal komparatif yang berjudul “Kajian Aspek Produksi dan Partisipasi Masyarakat  Terhadap Pelestarian Hutan (Penelitian di Kawasan Hutan Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, 2004). Penulis buku menguraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian tersebut yaitu masalah penelitian, kajian teoritis dan pengujian hipotesis, perumusan hipotesis penelitian, metodologi penelitian dan hasil penelitian.

Bagian Ketiga: Penelitian Kualitatif

Bab 5 Penelitian Etnografi

1. Pengertian

Materi ini terdapat pada halaman 143 sampai halaman 145. Pada bagian awal subbab ini penulis buku menjelaskan pengertian etongrafi. Menurut penulis buku, etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus pada makna sosiologi melalui observasi lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural.

2. Konsep Kunci dan Peristilahan

Materi ini terdapat pada halaman 145 sampai halaman 148. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan mengenai metode etnografi yang dimulai dengan pemilihan suatu budaya, tinjauan kepustakaan yang berkaitan dengan kebudayaan, dan identifikasi variabel. Selanjutnya, penulis buku menjelaskan tahap pertengahan dari etnografis yang melibatkan pemerolehan para informan, kemudian analisis data. Selanjutnya, penulis menjelaskan tujuh pengistilahan yang biasanya terdapat dalam penelitian etnografi.

3. Asumsi-asumsi

Materi ini terdapat pada halaman 148 sampai halaman 149. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan empat asumsi yang menjadi dasar penelitian etnografi.

4. Prinsip-prinsip Metodologis Penelitian Etnografi

Materi tentang prinsip-prinsip penelitian etnografi terdapat pada halaman 149 sampai halaman 152. Pada bagian subbab ini, penulis buku menjelaskan tiga prinsip-prinsip metofologis penelitian etnografi menurut Hammersley (1990)  yaitu naturalisme, pemahaman dan penemuan. Ketiga prinsip tersebut juga merupakan dasar bagi sebagian besar kritik tentang kegagalan peenelitian kuantitatif.

5. Etnografi sebagai Metode

Materi ini terdapat pada halam 149 sampai halaman 153. Pada bagian awal subbab ini, penulis buku menjelaskan penelitian etnografi yang mengacu pada penelitian sosial yang memiliki lima karakteristik. Selanjutnya, penulis buku menjelaskan etnografi sebagai suatu metode.

6. Prosedur Penelitian Etnografi

Materi ini terdapat pada halaman 153 sampai halaman 167. Pada bagian awal subbab ini, penulis buku mengibaratkan proses prosedur  penelitian etnografi bagaikan seseorang penjelajah yang mencoba memetakan suatu wilayah hutan belantara. Penulis buku selanjutnya menguraikan pola “siklus” yang digunakan peneliti etnografi.

a. Urutan Linear dalam Penelitian Ilmu Sosial

Materi ini terdapat pada halaman 154 sampai halaman 157. Pada tahap awal subbab ini, penulis menggambarkan urutan linear dalam penelitian ilmu sosial menurt Spradley (1980). Selanjutnya, penulis buku kemudian menjelaskan proedur urutan linear dalam penelitian ilmu sosial secara ringkas. Pada bagian akhir subbab ini, penulis memberikan sebuah gambar mengenai siklus penelitian etnografi menurut Spradley (1980).

b. Siklus Penelitian Etnografi

Materi ini terdapat pada halaman 157 sampai halaman 167. Pada subbab ini, penulis buku menguraikan dan menjelaskan prosedur penelitian etnografi yang bersifat siklus mencakup enam langkah: pemilihan suatu proyek etnografi, pengajuan pertanyaan etnografi, pengumpulan data etnografi, pembuatan suatu rekaman etnografi, analisis data etnografi, dan penulisan sebuah etnografi.

7. Petunjuk Umum Pekerjaan Lapangan

Materi ini terdapat pada halaman 167 sampai halaman 169. Pada subbab ini, penulis buku menguraikan enam petunjuk umum untuk melaksanakan pekerjaan lapangan yang dilakukan tergantung pada situasi, tujuan penelitian, hakikat latar, serta keterampilan, minat, dan titik pandang dari pengamat.

8. Petunjuk Ringkas untuk Wawancara

Materi ini terdapat pada halaman 169 sampai halaman 172. Pada subbab ini penulis buku menjelaskan petunjuk dalam melakukan wawancara untuk mendapatkan sebuah data. secara ringkas, penulis buku menjelaskan petunjuk tersebut dalam 25 poin.

9. Dokumen Lokasi

Materi ini terdapat pada halaman 172 sampai halaman 173. Pada subbab ini penulis buku menjelaskan bahwa dokumen-dokumen terarah dapat digunakan untuk menambah pemahaman atau informasi untuk penelitian. Dokumen-dokumen yang tersedia mungkin mencakup: budget, iklan, deskripsi kerja, laporan tahunan dan banyak jenis iteem tertulis lainnya.

10. Analisis, Interpretasi, dan Pelaporan Temua

Materi ini terdapat pada halamaan 173 sampai halaman 174. Pada materi ini, penulis buku menjelaskan bagaimana mngnalisis data yang sudah didapatkan dalam pelaksanaan penelitian etnografi.

11. Deskripsi Kualitatif

Materi ini terdapat pada halaman 174 sampai halaman 176. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan bagaimana cara mendeskripsi penelitian tersebut. Selanjutnya, penulis buku menjelaskan tujuan dari deskripsi ini dilakukan.

12. Penerapan Penelitian Etnografi dalam Bidang Pengajaran Bahasa

Materi ini terdapat pada halaman 176 sampai halaman 177. Pada subbab ini penulis buku menjelaskan bagaimana penggunaan penelitian etnografi pada bidang pengajaran bahasa. Selanjutnya, penulis buku menjelaskan pentingnya bidang pengajaran bahasa dalam penerapan penelitian etnografi.

13. Contoh Penelitian Etnografi dalam Pengajaran Bahasa

Materi ini terdapat pada halaman 177 sampai halaman 183. Pada subbab ini, penulis buku memaparkan sebuah contoh penelitian dalam pengajaran bahasa yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab Komunikatif dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi”. Penulis buku menjelaskan berapa aspek yang berkaitan dengan penelitian  tersebut seperti konteks penelitian, fokus penelitian, masalah penelitian, acuan teoritik, metodologi penelitian, hasil penelitian dan kesimpulan.

14. Contoh Lain Penelitian Etnografi

Materi ini terdapat pada halaman 183 sampai halaman 188. Pada subbab ini, peneulis buku menjelaskan sebuah contoh penelitan etnografi yang berjudul “Kepemimpinan Kyai dalam Mengelola Pondok Pesantren (Studi Kualitatif pada Pondok Pesantren Al Ishlah Bobos Cirebon Jawa Barat, 2006). Penulis buku menjelaskan secara rinci beberpa aspek yang berkaitan dengan penelitian tersebut yaitu latar belakang, perumusan masalah, acuan teoritik, metodologi penelitian, dan temuan penelitian.

Bab 6 Penelitian Grounded Theory “Teori Dasar”

1. Pengertian

Materi ini terdapat pad halaman 190 sampai halaman 195. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan pengertian penelitian grounded theory menurut beberapa para ahli seperti Barney Glaser dan Anselm Strauss, Manteuffel, dan Strauss dan Corbin. Selanjutnya, penulis buku memberikan kesimpulan mengenai pengertian penelitian grounded theory tersebut dan membahas sedikit hal-hal yang berkaitan dengan penelitian grounded theory.

2. Grounded Theory sebagai Metode Ilmiah

Materi ini terdapat pada halaman 195 sampai halaman 196. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan kedudukan penelitian grounded theory sebagai metode ilmiah.

3. Prinsip-prinsip Metodologi Grounded Theory

Materi ini terdapat pada halaman 196 sampai halaman 209. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan enam prinsip graunded theroy sebagai metode ilmuiah yang dikemukakan oleh Haig (2004).

a. Perumusan Masalah

Pada materi ini, penulis buku menjelaskan mengenai perumusan masalah dalam penelitian grounded theory. Selanjutnya, penulis buku juga menjelaskan bahwa pentingnya pemahaman metode dalam konteks pemecahan masalah. Penulis buku kemudian menjelaskan bagaimana cara menentukan sumber masalah dan penyusunannya di dalam konsep dan literatur.

b. Deteksi Fenomena

Pada materi ini, penulis buku menjelaskan bagaimana cara kita dalam mendeteksi fenomena umum yang ada dalam lingkungan sekitar kita. Penelulis buku juga menjelaskan bahwa penting untuk menyadari reliabilitas data untuk mengakui bahwa fenomena itu ada.

c. Penurunan Teori

Pada materi ini, penulis buku menjelaskan cara memperoleh teori dan menentukan hipotesis dalam melakukan sebuah penelitian. Selanjutnya, penulis buku juga menjelaskan cara untuk menguji dan menentukan apakah  teori yang digunakan relevan dengan penelitian tersebut atau tidak.

d. Pengembangan Teori

Pada materi ini, penulis buku menjelaskan setelah seorang peneliti mendapatkan teori, maka peneliti tersebut harus melakukan pengembangan teori. Salah satunya, penulis menjelaskan dengan menggunakan metode AEI.

e. Penilaian Teori

Pada materi ini penulis buku menjelaskan prhitungan yang tepat menyangkut hakikat dan tempat pengujin teori. Pengujian teori ini ditaksir kecukupan empirisnya dengan memastikan apakah apakah prediksi teksnya dibuktikan oleh data yang relevan.

f. Grounded Theory yang Direkrontruksi

Pada materi  ini, penulis buku menjelaskan meskipun pengaruh Amerika pada metodologi ini berbagai macam, dampak filosofi kontemporer ilmu pengetahuan pada tulisan Glaser dan Strauss hampir tidak ada.

4. Metode Pengumpulan Data

Materi ini terdapat pada halaman 209 sampai halaman 210. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan metode pengumpulan data yang digunakan dalam peneitian grounded theory.

5. Proses Analisis Data

Materi ini terdapat pada halaman 210 sampai halaman 212. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan proses analisis data penelitian grounded theory yang bersifat sistematis mengikuti beberapa format standar yaitu dalam pegodean terbuka, dalam pengodean poros, dalam pengodean selektif dan akhirnya peneliti dapat mengembangkan dan menggambarkan secara visual dan menjelaskan kondisi sosial tersebut. Selanjutnya, penulis buku memberikan sebuah bagan mengenai diagram pohon untuk studi grounded theory menggunakan NUD-IST menurut Creswell.

6. Contoh penelitian Grounded Theory

Materi ini terdapat pada halaman 212 sampai halaman 231. Pada subbab ini, penulis buku memberikan sebuah contoh penelitian grounded theory yang berjudul “Development of Profesional School Counselor Identify ‘Pengembangan Identitas Konselor Sekolah Profesional’ Suatu Penelitian Grounded Theory”. Penulis buku menjelaskan beberapa aspek yang berkaitan dengan peelitian yaitu pendahuluan, metode penelitian, partisipan, peneliti-pewawancara, pertanyaan wawancara, prosedur, pengodean terbuka, pengodean aksial, pengodean selektif, kredibilitas studi, hasil penelitian, teori subtansif untuk campuran pengaruh dan diskusi.

Bab 7 Penelitian Tindakan

1. Pengertian

Materi ini terdapat pada halaman 233 sampai halaman 236. Pada bagian awal subbab ini, penulis buku menjelaskan mengenai penelitian tindakan. Setelah itu, penulis buku juga mengemukakan beberapa definisi penelitian tindakan oleh para ahli.

2. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan

Materi ini terdapat pada halaman 236 sampai halaman 239. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan enam prinsip dari penelitian tindakan yang dikemukakan oleh Winter yaitu kritik reflektif, kritik dialektika, sumber daya kolaboratif, ambili risiko, struktur jamak, dan teori, praktik, Transformasi.

3. Desain Penelitian Tindakan

Materi ini terdapat pada halaman 239 sampai halaman 242. Pada subbab ini, penulis buku mengemukakan beberapa hal-hal yang penting dari desain penelitian sebagai karakteristik persiklus menurut Elliot.

4. Kapan Penelitian Tindakan Digunakan?

Materi ini terdapat pada halaman 242 sampai halaman 243. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan penelitian tindakan digunakan dalam situasi nyata daripada dalam studi eksperimental yang diusahakan, karena fokus utamanya adalah pada pemecahan masalah nyata.

5. Kedudukan Penelitian Tindakan dalam Paradigma Penelitian

Materi ini terdapat pada halaman 243 sampai halaman 245. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan kedudukan pelitian tindakan dalam paradigma penelitian. Ada beberapa paradigma yang dijelaskan oleh penulis buku yaitu paradigma positivist, paradigma interpretif, dan paradigma praxis.

6. Evolusi Penelitian Tindakan

Materi ini terdapat pada halaman 245 sampai halaman 246. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan perkembangan penelitian tindakan dan evolusi penelitian tindakan.

7. Jenis Penelitian Tindakan

Materi ini terdapat pada halaman 246 sampai halaman 248. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan empat jenis utama penelitian tindakan menurut O’Brein yaitu penelitian tindakan tradisional, penelitian tindakan kontekstual, penelitian tindakan radikal, dan penelitian tindakan bidang pendidikan.

8. Metode Penelitian Tindakan

Materi ini terdapat pada halaman 248 sampai halaman 250. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan tujuh strategi kunci dalam pelaksanaan metode penelitian tindakan yang dikemukakan oleh Baskerville dan Wood-Harper yaitu mempertimbangkan pergantian paradigma, menetapkan suatu kesepakatan penelitian formal, menyiapkan suatu pernyataan masalah teoritis, merencanakan metode pengumpulan data, memelihara kolaborasi dan pembelajaran subjek, mengulangi peningkatan, dan membuat generalisasi yang berdasar.

9. Peran Peneliti Tindakan

Materi ini terdapat pada halaman 251 sampai halaman 252. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan peran dari peneliti dalam melakukan penelitian tindakan.

10. Pertimbangan Etis

Materi ini terdapat pada halaman 252 sampai halaman 253. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan beberapa perhatian dan pertimbangan yang harus dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian yang dikemukakan oleh Richard Winter.

11. Penerapan Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Bahasa

Materi ini terdapat pada halaman 253 sampai 261. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan secara rinci beberapa contoh penelitian tindakan dalam pendidikan bahasa Indonesia.

Bab 8 Penelitian dan Pengembangan

1. Pengertian

Materi ini terdapat pada halaman 263 sampai halaman 265. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan dan mengemukakan beberapa definisi mengenai penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

2. Penelitian Desain dan Pengembangan sebagai Pengetahuan Ilmiah

Materi ini terdapat pada halaman 265. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan opini tentang peran penelitian pada desain dan pengembangan. Penulis buku juga menjelskan hakikat esensial dari bidang ini.

3. Dasar-dasar Pengetahuan Desain dan Pengembangan

Materi ini terdapat pada halaman 265 sampai halaman 267. Pada subbab ini, penulis mengemukakan beberapa pendapat para ahli mengenai dasar-dasar pengetahuan desain dan pengembangan.

4. Ruang Lingkup Penelitian Desain dan Pengembangan

Materi ini terdapat pada halaman 267 sampai halaman 269. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan ruang lingkup penelitian desain dan pengembangan.  Selanjutnya, penulis buku juga memberikan sebuah tabel mengenai Reprsentative Clusters of Design and Development Research  yang dikemukakan oleh Richey dan Klein.

5. Metode dan Strategi Penelitian Pengembangan

Materi ini terdapat pada halaman 269 sampai halaman 270. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan metode dan strategi yang digunakan dalam penelitian pengembangan. Penulis buku juga memaparkan sebuah tabel mengenai Cammon Methods Employed in Design and Development Research yang dikemukakan oleh Richey dan Klein.

6. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan

Materi ini terdapat pada halaman 270 sampai halaman 275. Pada subbbab ini penulis buku menjelaskan mengenai langkah-langkah penelitian yang dikembagkan oleh Brog dan Gall. Selanjutnya, penulis buku juga menjelaskan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono yaitu identifikasi masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk tahap akhir dan produksi massal.

7. Model-model R & D

Materi ini terdapat pada halaman 275 sampai halaman 277. Pada subbab ini, penulis buku menjelaskan dua model R & D yaitu model Dick &Crey dan model Jolly & Bolitho.

8. Contoh Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan

Materi ini terdapat pada halaman 278 sampai 299. Pada subbab ini, penulis buku mengemukkan beberapa contoh pelaksanaan penelitian dan pengembangan. Penulis buku jugan menjelaskan salah satu dari contoh tersebut secara ringkas.

C. KOMENTAR

Buku ini memiliki isi yang berkualitas karena penulis memaparkan secara rinci materi yang disajikannya. Penggunaan bahasa yang sederhana membuat pembaca lebih mudah memahami materi yang disajikan penulis. Selain itu, penulis juga memberikan contoh-contoh, hal ini membuat pembaca lebih memahami materi yang disajikan penulis.Hanya saja buku ini kurang menarik dari segi penyajiaan tulisan dan sampulnya sehingga pembaca kurang tertarik untuk membaca buku tersebut. Namun, secara keseluruhan buku ini sangat bagus dan bermanfaat.

Buku ini disarankan untuk mahasiswa yang tengah belajar penelitian ataupun yang tengah melakukan penelitian. Buku ini juga bagus digunakan oleh tenaga edukatif untuk  menambah referensi dalam proses pembelajaran karena sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

D. PENUTUP

Buku ini berbicara tentang berbagai hal terkait dengan motodologi penelitian pendidikan khususnya peneliatian kuantitatif dan penelitian kualitatif, Buku ini membahas setiap jenis penelitian baik yang kuantitatif maupun kualitatif dibahas mulai dari dasar-dasar konseptualnya sampai contoh penerapannya dalam pelaksanaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini