A. Pengertian Penelitian Pembelajaran Bahasa Indonesia
Menurut
Kerlinger (1990), penelitian adalah penyelidikan sistematik,
terkontrol, empiris, dan kritis terhadap proposisi-proposisi hipotetis
tentang hubungan yang diperkirakan terdapat antargejala alam.
Menurut Wlersma (1991), penelitian adalah suatu proses sistematik pengumpulan dan penganalisisan informasi (data) untuk berbagai tujuan.
Menurut
Emzir (2008), penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis
untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode
ilmiah.
Secara
umum, penelitian pada hakikatnya merupakan proses, cara, perbuatan
memeriksa sesuatu dengan cermat untuk mencari atau mengetahui sesuatu
yang ingin diketahui oleh peneliti, yang hasilnya berupa pengetahuan.
Penelitian juga sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang
dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu (Susetyo, 2010:4).
Pengumpulan
data dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang
bersifat kuantitatif ataupun kualitatif. Penelitian merupakan upaya
untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori.
McMillan dan Schumacher mengutip pendapat Walberg (1986) ada lima
langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu:
1. Mengidentifikasi masalah penelitian,
2. Melakukan studi empiris,
3. Melakukan replikasi atau pengulangan,
4. Menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan
5. Menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksanaan.
Pengertian dari penelitian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang sistematis untuk menemukan jawaban yang mendekati kebenaran mengenai permasalahan pembelajaran atas dasar penalaran yang rasional dan logis, serta adanya dukungan dari fakta empiris. Pengertian penelitian pembelajaran bahasa
dan sastra Indonesia ialah kegiatan ilmiah yang dilakukan berdasarkan
langkah-langkah ilmiah untuk menjawab permasalahan yang dihadapi dalam
pengajaran bahasa dan sastra Indonesia (Susetyo, 2010:4).
B. Tujuan Penelitian
Kegitan
penelitian dilakukan tentu karena ada tujuan. Dilihat dari tujuannya,
penelitian bisa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu penelitian murni dan
penelitian terapan. Penelitian murni adalah penelitian yang dilakukan
untuk mengembangkan teori atau ilmu. Penelitian ini lebih menekankan
pada upaya menemukan hal-hal baru atau pengetahuan baru yang lebih
detil, mendalam, atau bisa juga lebih luas. Dalam bidang bahasa, yang
tergolong penelitian murni diantaranya adalah kajian terhadap
jenis-jenis afiks dalam bahasa Sunda; pola kalimat bahasa Bima; proses
morfologis pembentukan kosakata baru bahasa gaul dll.
Penelitian
terapan adalah penelitian yang dilakukan untuk menerapkan ilmu atau
teori yang ada untuk keperluan praktis, yang bermanfaat secara langsung
dalam kehidupan manusia. Penelitian terapan ini bisa dikatakan lanjutan
dari penelitian murni. Jika penelitian murni dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan akan keingintahuan, maka penelitian terapan ditekankan pada
pemanfaatan pengetahuan baru tersebut untuk keperluan yang yang lebih
praktis dan pragmatis, atau lebih berkaitan langsung dengan kebutuhan
hidup manusia. Dorongan utama penelitian ini adalah keinginan manusia
untuk memecahkan masalah-masalah kehidupannya dengan pendekatan ilmiah.
Dalam hal ini, ilmu atau teori (baik yang baru maupun lama) dimanfaatkan
sebagai alternatif pemecahan masalah-masalah tersebut.
Dalam
bidang bahasa, contoh penelitian yang berkategori penelitian terapan
misalnya: efektivitas penggunaan pola reptisi dalam bahasa dakwah
(dilakukan oleh lembaga dakwah untuk meningkatkan efektivitas program
lembaga tersebut); pemanfaatan teknik penyingkatan dalam penyusunan
iklan baris dan kolom (dilakukan para praktisi iklan untuk meningkatkan
efektivitas periklanan); penggunaan mind map (peta pikiran) dalam
pembelajaran membaca kritis (dilakukan oleh guru/dosen membaca untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran membaca), dll.
C. Jenis Penelitian
Menurut
tujuannya, seperti telah dijelaskan sebelumnya, bisa dibagi dua yaitu
penelitian murni dan penelitian terapan. Dilihat dari Kesengajaan
melakukan penelitian, penelitian bisa dibedakan menjadi penelitian
ilmiah dan alamiah. Dilihat dari pendekatannya, penelitian bisa
dikelompokkan menjadi delapan, yaitu penelitian survey, ex post facto,
eksperimen, naturalistik, policy reseach, action reseach, evaluasi , dan
sejarah. Dilihat dari tingkat eksplanasinya, penelitian bisa
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Dilihat dari jenis data yang diteliti, penelitian bisa dikelompokkan
menjadi tiga jenis yaitu penelitian kualitatif, kuantitatif, dan
kuantilatif (gabungan kuantitatif dengan kualitatif).
1. Penelitian Dilihat dari Kesengajaan Melakukan Penelitian
Dilihat
dari aspek kesengajaan melakukan penelitian, kegiatan ini bisa
dikelompokkan menjadi dua macam penelitian, yaitu penelitian alamiah dan
penelitian ilmiah.
Penelitian
alamiah adalah penelitian yang dilakukan sebagai akibat dari kodrat
manusia yang selalu ingin tahu dan tidak puas dengan apa yang sudah
dimiliki. Penelitian alamiah ini terjadi begitu saja. Bisa dikatakan
lebih diakibatkan oleh keinginan bertahan hidup dengan kehidupan yang
lebih baik.
Penelitian
ilmiah merupakan penelitian lanjutan dari penelitian alamiah. Kegiatan
ini dilakukan secara lebih sadar dan terprogram. Dasar tindakan
kegiatannya bukan lagi hanya sekedar insting, tetapi pengetahuan dari
pengelaman yang telah teruji kebenarannya. Pengetahuan yang telah teruji
kebenarannya itu adalah apa yang biasa disebut dengan teori, dalil,
ataupun ilmu. Untuk memperoleh teori, dalil, atau ilmu, manusia telah
mengalami proses pencarian, penemuan, dan pengujian dengan waktu yang
lama dan berulang-ulang. Ujung dari proses pencarian itu adalah
terumuskannya apa yang kita sebut ilmu pengetahuan. Penelitian ilmiah
adalah penelitian yang telah didasarkan pada teori dan ilmu pengetahuan
yang sudah terumuskan itu.
2. Penelitian Berdasarkan Pendekatannya
a. Penelitian Survey
Penelitian
ini dilakukan untuk memperoleh generalisasi (penyimpulan secara umum)
dari pengamatan yang dilakukan secara luas (sehingga kurang mendalam).
Hasil penelitian ini adalah gambaran umum dari sebuah fenomena. Gambaran
umum itu menjadi semacam data awal sekaligus pemetaannya. Gambaran umum
ini kemudian dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya yang lebih
mendalam.
b. Penelitian Mengungkap Fakta (Ex Post Facto)
Penelitian
ini dilakukan terhadap keadaan atau peristiwa yang telah terjadi.
Penelitian ditekankan pada bagaimana keadaan itu tercipta, mengapa
sampai terjadi, dan faktor-faktor apa yang menyebabkan peritiwa atau
keadaan itu tercipta. Penelitian ini menggunakan logika dasar
sebab-akibat, yaitu jika X maka Y, atau Y ada karena X.
c. Penelitian Eksperimen
Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui ada-tidaknya dan besar-kecilnya pengaruh
sebuah variabel (yang sengaja dirancang) terhadap variabel lain.
Berbeda dengan ex post facto, yang meneliti setelah terjadi, penelitian
eksperimen dirancang dengan tujuan agar sebuah kejadian atau kondisi
bisa terjadi. Untuk menciptakan kejadian atau kondisi tersebut, peneliti
merancang sebuah perlakuan (treatment) terhadap sebuah objek atau
kondisi sehingga objek atau kondisi tersbut berubah sesuai dengan yang
diinginkan. Penelitian eksperimen yang sebenarnya (true exsperiment)
hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kondisi yang terkontrol
secara ketat. Untuk penelitian pengajaran bahasa atau sastra, eksperimen
yang munkin bisa dilakukan hanyalah quasi experiment, atau eksperimen
semu. Semu dalam hal ini bukan berarti bohong atau salah, tetapi lebih
ditekankan pada kesadaran bahwa dalam penelitian tersebut ada
faktor-faktor yang sulit dihilangkan selain yang dirancang dan
dipertimbangkan.
d. Penelitian Naturalistik
Penelitian
ini sering disebut dengan penelitian kualitatif. Penelitian ini
diarahkan untuk meneliti kondisi objek yang alami. Peneliti menjadi
instrumen kunci karena analisis terhadap data temuan sangat ditentukan
oleh ketajaman pemikiran si peneliti. Teknik pengumpulan data dilakukan
secara trianggulasi (gabungan). Data yang dihasilkan bersifat deskriptif
dan analisis data dilakukan secara induktif. Hasil penelitian yang
didapat lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.
e. Penelitian kebijakan (Policy Reseach)
Penelitian
ini dilakukan untuk memberikan semacam masukan agar kebijakan yang
diambil tidak salah. Lembaga pemerintah atau pengambil keputusan sangat
membutuhkan penelitian ini agar kebijakannya yang menyangkut hayat hidup
orang banyak tidak salah arah atau merugikan masyarakat. Proses
penelitian dilakukan pada analisis terhadap situasi dan masalah-masalah
sosial yang mendasar. Hasilnya berupa data dan masukan (rekomendasi)
untuk mendorong atau menolak sebuah kebijakan yang akan diputuskan.
Dengan demikian, penelitian ini sangat relevan bagi lembaga atau
institusi yang bergerak dibidang perencanaan dan pembangunan.
f. Penelitian Tindakan (Action Reaseach)
Penelitian
tindakan dilakukan untuk mengembangkan pendekatan atau program baru
guna memecahkan masalah aktual. Dalam bidang pengajaran, penelitian
jenis ini populer dengan istilah penelitian tindakan kelas. Tujuan utama
penelitian ini adalah mengubah situasi, perilaku, dan organisasi
(mekanisme kerja, iklim kerja, dan strukturnya). Karena fokus masalahnya
sangat khusus (lokal) maka hasil penelitian ini lebih ditekankan pada
tujuan pemecahan masalah dibanding pengembangan ilmu.
g. Penelitian Evaluasi
Evaluasi
adalah upaya membandingkan antara kejadian,kegiatan, atau produk,
dengan strandar atau kriteria yang telah ditetapkan. Evaluasi merupakan
salah satu bagian dari proses pengembalian keputusan. Dari sisi
penelitian, kegiatan ini bisa dikatakan proses penelitian karena
didalamnya ada proses pencarian data, pengolahan data, dan penafsiran
data sehingga diperoleh temuan atau rekomendasi.
Dalam
bidang pendidikan, dikenal ada evalusi formatif yang ditekankan pada
proses dan penelitian sumatif yang ditekankan pada produk. Evaluasi
formatif dilakukan untuk mendapatkan feedback dari suatu aktivitas dalam
proses. Evaluasi sumatif dilakukan untuk memperoleh kejelasan
efektivitas pencapaian program (hasil).
h. Penelitian Sejarah
Penelitian
sejarah adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh penjelasan
logis berdasarkan kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa
lalu secara sistematis dan objektif. Data dikumpulkan, dievaluasi,
diverifikasi, kemudian disimpulkan. Meskipun masih bersifat hipotetis,
penelitian ini kemudian dijadikan patokan untuk mengetahui sejarah
tentang sesuatu. Inti pertanyaan penelitian sejarah adalah: kapan
terjadinya, siapa pelakunya, dan bagaimana prosesnya.
3. Penelitian Berdasarkan Tingkat Eksplanasi
Eksplanasi
artinya penjelasan, tingkat eksplanasi artinya tingkat atau kadar
penjelasan. Tingkat penjelasan dalam penelitian bisa dibagi tiga yaitu
penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri,
tanpa dibandingkan atau dihubungkan dengan variabel lain. Peneliti
berusaha mendapatkan data apa adanya kemudian menggambarkan
(mendeskripsikan) apa adanya. Kinerja peneliti dalam penelitian ini
mirip kinerja seorang fotografer, fenomena atau variabel yang diteliti
didata karakteristiknya (difoto) kemudian dijelaskan seperti apa adanya
(dicetak jadi foto yang menggambarkan objek apa adanya.
b. Penelitian Komparatif
Penelitian
komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan dua variabel
atau lebih. Kedua variabel bisa jadi tidak berhubungan atau mandiri.
Tujuan penelitian ini antara lain untuk bisa menentukan mana yang lebih
baik atau mana yang sebaiknya dipilih.
c. Penelitian Asosiatif
Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang berusaha mencari hubungan antara satu
varibal dengan varibal lain. Hubungannya bisa simetris, kausal, atau
interaktif. Hubungan simetris adalah hubungan anatara dua variabel yang
bersifat sejajar, sama. Contoh penelitian asosiatif simetris : hubungan
antara kemampuan matematis dengan kemampuan berbahasa. Hubungan kausal
adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat. Salah satu variabel
(independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen). Contoh
penelitian kausal : pengaruh kekerapan membaca terhadap kemampuan
efektif membaca. Hubungan interaktif adalah hubungan antar variabel yang
saling mempengaruhi. Contoh : Hubungan kepandaian dengan kekayaan
(Diasumsikan kepandaian membuat orang bisa kaya, dan sebaliknya karena
kaya orang mempunyai biaya untuk belajar sehingga pandai).
Teknik
analisis penelitian asosiatif menggunakan teknik analisis kuantitatif
(statistik). Perhitungan untuk mengatahui hubungan dan pengaruh antar
variabel itu antara lain perhitungan koefesien korelasi rank Spearman
dan Person Product moment
D. Kegunaan Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fungsi
penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawababn terhadap
permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat
digunakan untuk pemecahan masalah. Pemecahan dan jawaban terhadap
permasalahan itu dapat bersifat abstrak dan umum sebagaimana hanya dalam
penelitian dasar (basic research) dan dapat spesifik seperti biasanya
ditemui pada penelitian terapan (applied research).
1. Mendiskripsikan, memberikan, data atau informasi.
Penelitian
dengan tugas mendiskripsi gejala dan peristiwa yang terjadi, maupun
gejala-gejala yang terjadi disekitar kitaperlu mendapat perhatian dan
penanggulangan.gejala dan peristiwa yang terjadi itu ada yang besar dan
ada pula yang kecil tetapi, kalau dilihat dari segi perkembangan untuk
masa datang perlu mendapat perhatian segera.
2. Menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau fenomena.
Penelitian
dengan tugas menerangkan. Berbeda dengan penelitian yang menekankan
pengungkapan peristiwa apa adanya, maka penelitian dengan tugas
menerangkan peristiwa jauh lebih kompleks dan luas. Dapat dilihat dari
hubungan suatu dengan hubungan yang lain.
3. Menyusun teori.
Penyusunan
teori baru memakan waktu yang cukup panjang karena akan menyangkut
pembakua dalam berbagai instrumen, prosedur maupun populasi dan sampel.
4. Meramalkan, mengestimasi, dan memproyeksi suatu peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan data-data yang telah diketahui dan dikumpulkan,
5. Informasi yang didapat akan sangat berarti dalam memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi untuk melalui masa berikutnya.
Melalui penelitian dikumpulkan data untuk meramalkan beberapa kejadian atau situasi masa yag akan datang.
6. Mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi.
Melalui
penelitian juga dapat dikendalikan peristiwa maupun gejala-gejala.
Merancang sedemikian rupa suatu bentuk penelitian untuk mengendalikan
peristiwa itu. Perlakuannya disusun dalam rancangan adalah membuat
tindakan pengendalian pada variabel lain yang mungkin mempengaruhi
peristiwa itu.
Penelitian pendidikan bahasa dan sastra Indonesia pada umumnya dilakukan untuk mengembangkan, menemukan, dan menguji atas kebenaran dari suatu konsep, prinsip, pengetahuan, dan
mengenai pendidikan bahasa dan sastra Indonesia itu sendiri. Secara
umum kegunaan atau fungsi penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Fungsi pengembangan ilmu
Fungsi pengembangan ilmu diarahkan pada upaya menghasilkan teori-teori baru.
2. Fungsi pemecahan masalah
Fungsi
pemecahan masalah diarahkan untuk memperoleh masukan guna memecahkan
masalah yang dihadapi dan selanjutnya melakukan perbaikan dan
penyempurnaan, sebagai bahan masukan bagi para pengambil kebijakan
pendidikan, dan untuk mengkaji ketepatan kebijakan pendidikan yang sudah ada.(Susetyo, 2010:2)
Fungsi penelitian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia juga dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. Fungsi pengembangan ilmu diarahkan pada upaya menghasilkan teori-teori baru dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia.
2. Untuk memecahkan masalah praktis dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. Fungsi
pemecahan praktis diarahkan untuk memperoleh masukan guna memecahkan
masalah pengajaran bahasa dan sastra Indonesia yang dihadapi dan
selanjutnya melakukan perbaikan dan penyempurnaan, sebagai bahan masukan
bagi para pengambil kebijakan pendidikan dan pengajaran bahasa dan
sastra Indonesia, dan untuk mengkaji ketepatan kebijakan pendidikan dan
pengajaran bahasa dan sastra Indonesia yang sudah ada.(Susetyo, 2010:3)
Kepustakaan
Yusuf, Muri.2007.Metodologi Penelitian. Padang: UNP press.
Nazir,M.2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Arif, Furchan. 2005. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Jakarta: Pustaka Pelajar.